Saturday 5 March 2011

Packing....Packing...


Hari ini, Sabtu 05 Maret 2011 saya mulai menginventarisasi barang apa saja yang akan dibawa ke Eropa. Aktivitas ini saya lakukan bersama Reyhan agar kami dapat membuat kesepakatan apa yang menjadi tanggung-jawab masing-masing. Saya bertanggung-jawab terhadap 1 buah koper ukuran sedang dan backpack beroda, sedangkan Reyhan mendapat tugas membawa backpack beroda dan backpack tanpa roda. Backpack beroda menjadi pilihan agar tidak terlalu membebani punggung kami, sehingga bila keadaan memungkinkan untuk didorong tak perlu digendong.

Packing sengaja saya lakukan jauh-jauh hari selain agar dapat terkoreksi hari demi hari mengenai urgensi dan ukuran berat suatu barang, juga mengingat kesibukan saya di hari kerja. Sebagai karyawan salah satu BUMN, sepulang kerja saya mengikuti pendidikan estetika akupunktur guna mendukung bisnis yang tengah dirintis dalam bidang kecantikan, sehingga setiap hari sampai rumah disaat matahari telah lama tenggelam. Dengan kesibukan tersebut saya harus bijak mengatur waktu, apalagi sebelum keberangkatan traveling ini dijadwalkan adanya ujian lokal akupunktur yang tentu memerlukan konsentrasi untuk belajar. Alhamdulillah untuk ujian kompetensi tingkat nasional pelaksanaannya pada bulan April sehingga saya harap bisa mengikutinya sepulang dari Eropa dan memiliki persiapan yang cukup.

Manfaat lain packing jauh-jauh hari adalah untuk mengetahui berat kotor barang-barang setelah dimasukan ke dalam koper, hal ini agar tak terjadi over weight saat masuk dalam bagasi pesawat.

Berikut adalah daftar barang yang akan dibawa :
1. Dokumen
a. Paspor (tersimpan juga filenya di USB dan email, in case something happen ini bisa membantu)
b. Money belt, berpengalaman traveling bersama Reyhan sejak balita membuat saya hafal betul kerepotannya, jadi untuk keamanan saya akan menyimpan sebagian besar uang dan kartu kredit beserta ID penting lainnya di money belt. Namun sesuai pepatah jangan taruh telur dalam satu keranjang maka sayapun akan menyimpan uang di beberapa tempat yang berbeda.
c. Polis asuransi perjalanan
d. Surat konfirmasi pembelian : tiket pesawat, tiket kereta api, tiket masuk tempat wisata, kartu pass
e. Diary. Saya dan Reyhan membawa masing-masing 1 diary untuk mencatat segala sesuatu yang kami alami selama traveling
f. Itinerary lengkap dengan data mengenai rute, alat transportasi (beserta harga tiket ke dan dari tempat wisata, hotel, airport, stasiun), masjid, Kedutaan RI.

2. Barang Elektronik
a. Handycam, kamera, notebook/laptop, travel rice cooker, travel iron, handphone, Ipod, PSP (PlayStation Portable), Alfalink (kamus elektronik multilingual)
b. Tripod, mini DV kosong, Charger, USB, Card reader, multi electronic socket (soket kabel dengan berbagai macam fitting)

3. Pakaian
a. Coat/Jaket, kaos, celana panjang katun/jeans (masing-masing kami hanya membawa kaos : 6 , celana panjang : 3 dan jaket/coat :2). Tidak membawa banyak pakaian karena disana musim dingin sehingga akan jarang berkeringat. Bila kotor saya akan memakai jasa laundry atau membeli yang baru. Untuk stylish-nya saya akan pakai pola mix n match saja agar tidak membosankan
b. Underwear sekali pakai (dibuang setelah dipakai), agar kapasitas koper kami menjadi longgar saat kepulangan sehingga bisa untuk tempat souvenir yang akan dibeli.
c. Long jhons (thermal under wear), fungsinya untuk menghangatkan tubuh saat cuaca dingin. Saya membelinya 6 tahun yang lalu saat di Hongkong tapi karena good quality jadi masih layak pakai. Untuk Reyhan saya beli di Bandung, di toko khusus perlengkapan musim dingin.
d. Sarung tangan, kaos kaki, syal, vest/rompi (untuk Rey), sunglasses, sepatu, travel pillow, topi (saya sehari-hari memakai busana muslimah, namun saat traveling lebih nyaman menggunakan topi yang dikreasikan sedemikian rupa sehingga tetap menutupi kepala dan rambut, gembok (jadi merasa diingatlan setelah baca buku UKTripnya mbak Tita)
e. Perlengkapan sholat yang tipis dan ringan

4. Perlengkapan Mandi
a. Sabun, shampoo (travel size), sikat gigi, pasta gigi, body lotion (ini penting untuk melembabkan kulit)
b. Closet seat sanitizer (untuk membunuh kuman sebelum duduk diatas kloset), hand sanitizer, tisu kering, tisu basah, handuk ukuran sedang namun beratnya yang ringan, payung dan jas hujan (antisipasi terhadap berbagai cuaca, bila memutuskan beli disana akan membutuhkan dana yang lebih besar dibanding dengan membawanya dari Indonesia)

5. Obat-obatan
a. Obat flu, demam, pusing, diare, batuk (obat batuk asma untuk Rey), vitamin
b. Obat gosok, minyak kayu putih, plester untuk luka, lotion anti nyamuk

6. Makanan dan peralatannya
a. Susu bubuk sachet, havermuut, mie instan, sambal botol, beras, macam-macam biskuit, permen, abon, ikan teri/tempe kering
b. Mug (ini penting karena di Eropa terdapat banyak kran air siap minum)
c. Stainless bottle (karena kami menyukai minuman hangat)
d. Sendok-garpu lipat

7. Kosmetik
Sebagai wanita yang anti menggunakan bedak (walau saya terlihat modis dalam berpakaian, kata sebagian besar teman), namun dalam hal wajah saya menyukai tampilan alami yang minimalis tanpa polesan sehingga tidak berasa seperti badut atau topeng hehe. Jadi kosmetik yang dibawa hanya vitamin untuk wajah, pelembab siang & malam, sunblock (kalau diperlukan), sabun cuci muka, lip balm, lipstik, deodorant, parfume (travel size)

Dari daftar diatas terlihat banyak barang yang akan habis saat kepulangan sehingga koper akan berganti diisi oleh souvenir atau barang yang kami beli. Hal ini sudah saya pikirkan agar tidak ada penambahan jumlah tas maupun koper saat pulang ke Indonesia kecuali yang telah saya siapkan yaitu satu buah backpack yang dilipat dan disimpan dalam koper saat keberangkatan.

2 comments:

  1. wow..udah mulei packing ya mbak..? hihii..
    by the way..packing check-list barang2nya rey dipisahin ya mbak..biar lebih ketahuan kalo anak2 traveling ke eropah bawaannya seberapa aja..tks

    ReplyDelete
  2. xixi iya mbak biar bisa kuatur total berat luggage-nya 20 kg. Ttg packing listnya Rey kucoba buat n plz koreksinya lagi ya. nuwun

    ReplyDelete