Friday 11 February 2011

Getting Around Europe with Kid

Bermodalkan peta Eropa hasil gogling, saya mulai membuat perencanaan negara dan kota yang akan dikunjungi. Eropa Barat menjadi pilihan karena memiliki banyak destinasi yang kids friendly dan most famous fashion distric. Saya membuat 3 alternatif itinerary yaitu :
1. Inggris – Belanda – Belgia - Luxemburg – Jerman – Swiss – Perancis – Italia
2. Inggris – Turki – Itali – Perancis – Swiss – Belgia – Belanda
3. Inggris – Belanda – Belgia – Jerman – Swiss – Perancis – Itali
Untuk menentukan alternatif mana yang akhirnya saya pilih, terlebih dahulu saya pastikan transportasi antar negara. Mulailah saya mendaftar sebagai member pesawat low cost intern Eropa, antara lain : Germanwings, RyanAir dan EasyJet. Transportasi udara saya pilih dengan pemikiran bandara lebih aman dan nyaman bagi kami dibanding stasiun kereta dan terminal bus. Walaupun telah saya ketahui bahwa pesawat low cost mendarat di bandara yang terletak jauh dari kota, tapi hal itu tidak menjadi kendala karena selalu ada shuttle bus menuju pusat kota yang beroperasi setiap 15 menit dengan harga kisaran 2-5 Euro/orang.

Tepat tanggal 08 November 2010, saya mendapat pesan elektronik dari EasyJet tentang penawaran promo tiket dalam rangka ulang tahun maskapai penerbangan tersebut. Tak buang waktu lagi saya langsung melakukan pembelian dengan rute seperti di bawah ini (setelah melalui proses pencarian dan pencocokan jadwal) :
1. London – Amsterdam
2. Berlin – Paris
3. Pisa – London
4. Brussel - Berlin
Esoknya saya mendapat tiket murah juga dari maskapai penerbangan RyanAir rute Paris – Roma. Semua tiket tadi saya beli dengan harga dibawah satu juta rupiah untuk 2 orang (nett, termasuk pajak, bagasi dan asuransi) dibandingkan dengan penerbangan intern Indonesia saja harga yang saya dapat ini masih lebih murah.

Dengan begitu akhirnya saya memutuskan itinerary sebagai berikut :
Inggris – Belanda – Belgia – Jerman – Perancis – Vatican – Itali (7 Negara)
Untuk rute Belanda – Belgia saya akan gunakan Eurolines bus yang tiketnya dibeli saat nanti di Belanda. Sedangkan transportasi antar kota di Itali akan menjajal kereta lokal Itali yaitu Trenitalia.

Itinerary berdasarkan kota adalah sebagai berikut :
London–Amsterdam–Brussel–Berlin–Paris–Roma–Vatican–Venice–Milan–Verona-Florence-Pisa (12 kota). Jadi total perjalanan kami adalah 16 hari, 7 Negara/12 kota.

Final itinerary ternyata tak sesuai dengan alternatif yang ditentukan sebelumnya karena :
1. Swiss ‘tidak terpilih’ padahal awalnya berencana ke mount.Titlis (salju abadi) tapi kondisi tubuh Rey lebih saya utamakan mengingat dia alergi cuaca ekstrim dingin(tak ingin mengulangi kejadian saat asmanya kambuh di Hongkong sekitar 6 tahun yang lalu). Walau daya tahan tubuhnya sekarang lebih baik tapi saya tidak ingin berspekulasi untuk hal ini. Reyhan sempat ngambek tapi setelah diberi penjelasan bahwa suatu saat kita akan kunjungi bila dia telah remaja, akhirnya dia sepakat.
2. Turki, sampai batas waktu yang saya targetkan tidak ada penawaran tiket promo dari Germanwings
3. Pilihan kota-kota di Itali terinspirasi dari buku EuroTripnya mbak Tita
4. Tips : jangan terpaku dengan alternatif yang kita tentukan, sebaliknya kita harus siap dengan segala perubahan yang bisa saja terjadi. In case ‘sesuatu’ terjadi setelah kita berada di Eropa sekalipun, kita telah memiliki second or third plan yang tidak akan membuat kita jadi nervous yang akhirnya membuang waktu percuma.

No comments:

Post a Comment